Selasa, 24 Mei 2011

Generasi Indonesia

Prihatin dengan semakin banyaknya anak muda yang terjerat narkoba, membuat Aldrian membentuk komunitas anti narkoba bersama teman-teman SMA-nya.  Komunitas yang berdiri pada tahun 2006 ini diberi nama ANOM, yang artinya raja muda, diambil dari salah satu nama paman Aldi, demikian panggilan akrabnya. Pada mulanya, ANOM dibentuk hanya untuk bertujuan menjalin silahturahmi diantara mereka.

“Awalnya saya dan teman-teman SMA suka nongkrong bareng. Nah dari nongkrong-nongkrong bareng itu kami mencetuskan ide untuk membuat sebuah komunitas yang bermanfaat bagi masyarakat.,” kata cowok yang sedang menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Jakarta.


Aldi akhirnya menyumbangkan sebuah ide, yaitu komunitas anti narkoba. Sebab, sejak SMP, Aldi sangat concern dengan masalah anak muda yang terjerumus narkoba. Aldi tidak ingin jumlah junkies menjadi bertambah. Oleh sebab itu, Aldi mengajak teman-temannya untuk membantu memberikan informasi kepada anak-anak muda yang tidak tahu tentang narkoba.


“Tujuannya ya untuk mencegah anak-anak muda yang masih polos tidak coba-coba mencicipi narkoba,” jelasnya.


Dengan niat baik nan tulus, akhirnya mereka merealisasikan ide itu. Meskipun mereka harus mengucurkan dana dari kantong mereka sendiri dan menjadikan Pujasera Bintaro sebagai basecamp mereka,  namun mereka tetap semangat mengadakan penyuluhan ke sekolah-sekolah, mulai dari SD sampai SMA.


ANOM kini memiliki 15 anggota tetap dan 500 relawan. Aldi sebagai Presiden ANOM berupaya agar ke 500 relawan tersebut dapat melakukan penyuluhan ke berbagai wilayah setiap dua bulan sekali.


Dengan dilakukannya penyuluhan ini, Aldi berharap ke depannya tidak ada lagi anak-anak muda yang terlibat kasus narkoba.


“Narkoba ini ibarat lingkaran setan yang tak pernah putus. Segala unsure ada dalam kasus narkoba ini, ya pidana, ya korupsi, ya politik, dan masih banyak lagi. Kalau kita berharap bandar besar habis, ya tidak mungkin ya, Bandar besar tidak akan ada habisnya selama ada anak muda yang butuh narkoba. Kecanduan narkoba itu juga tergantung pada hati nurani kita. Kalau hati kecil sudah bulat bilang tidak, meskipun kita bergaul dengan para pecandu, kita enggak akan pernah mau memakai narkoba dalam hidup kita. Maka saya selalu bilang, yang harus dicari itu bukan bandar besar, tapi hati kecil kita,” tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar